Petani Kuala Mandor B Belum Miliki Alat Yang Memadai

  • Dec 05, 2018
  • kualamandorb
  • BERITA

Pemerintah Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, Yansen Sibarani mewakili masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani mengakui keterbatasan alat-alat pertanian yang di rasakan oleh hampir semua kelompok tani yang ada di Kuala Mandor B.
“Sejauh ini masih banyak kelompok tani dan petani di Kuala Mandor B yang menerapkan sistem tanam setahun sekali sementara mereka memilki potensi untuk panen minimal tiga kali dalam setahun,” kata Yansen Sibarani, Sabtu (20/2).
Yansen mengatakan, para petani yang berada di Kuala Mandor B masih minim penerapan teknologi pertanian, dikarenakan keterbatasan teknologi dan keterbatasan biaya yang mereka harus keluarkan dalam pengelolaan pertanian, mulai dari penyediaan benih, pemupukan hingga ketersediaan irigasi. Padahal sebenarnya mereka sangat berkeinginan untuk bisa menerapkan teknologi pertanian dengan panen tiga kali dalam setahun.
Sementara itu, Ketua kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Tani Makmur Parit Cahaya Utara, Subarno mengatakan, dihamparan lahan 1000 hektar yang mereka kelola belum ada irigasi yang memadai, sehingga sawah mereka akan kebanjiran jika musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau, karena tidak ada irigasi yang dapat mengatur pengairan yang dibutuhkan oleh sawah-sawah mereka.
“Mesin perontok padi yang kami miliki hanya ada satu untuk melayani semua kelompok tani yang ada. Itupun alat perontok yang dibuat sendiri oleh petani dengan cara manual,” tuturnya.
Sementara, wakil Bupati Kubu Raya Hermanus yang mencoba alat perontok tersebut mengaku sangat prihatin dengan kondisi kelompok tani yang dengan semangat tinggi bercocok tanam namun tidak didukung oleh fasilitas yang memadai.
“Saya sangat prihatin dengan keadaan ini, saya baru mengetahui hari ini, bahwa seperti ini kondisi petani kita dilapangan. Kami selama ini belum pernah diberi laporan tentang hal ini oleh dinas terkait. Namun untuk menunjang peralatan petani-petani kita di Kubu Raya, minggu ini kita akan adakan rapat evaluasi dengan dinas-dinas terkait, sehingga pada musim tanam selanjutnya persoalan-persoalan ini dapat teratasi dengan baik,” ungkap Hermanus.
Hermanus juga mengharapkan agar desa-desa dengan kewenangan yang dimilikinya dapat membantu meningkatkan program-program pertanian masyarakat seperti pembangunan jalan Usaha tani dan lain sebagainya yang bisa diambil dari dana desa.
(Monika/Dede)